Dalam film, biasanya Tentara abad pertengahan digambarkan memiliki tubuh besar, kekar dan berotot. |
Sering diceritakan tentang prajurit jaman dulu yang tinggi-besar karena pertempuran yang mengandalkan kekuatan fisik dan otot. demikian pula orang jaman dulu dianggap berfisik prima karena terbiasa hidup keras seperti meladang tanpa bantuan traktor, menebang pohon tanpa gergaji mesin, atau membuat proyek konstruksi hanya dengan mengandalkan tangan dan kaki. hampir semua hal dilakukan secara manual sehingga tentunya mengembangkan kekuatan otot.
Tapi anggapan tersebut sebenarnya kurang tepat. Kenyataannya pada peradaban jaman dulu makanan sulit didapatkan karena seringkali terjadi perang, gangguan keamanan dan pemerintahan, juga faktor teknologi/ produktivitas pertanian yang belum berkembang. karenanya gizi dan asupan nutrisi serta protein sulit didapatkan secara kontinue yang menyebabkan terjadinya gangguan perkembangan.
Belum lagi fakta bahwa otot pun secara natural tidak terbentuk menjadi besar layaknya body builder tetapi umumnya menjadi otot liat yang tidak tampak dari luar. seperti pada lengan kuli bangunan atau betis tukang becak, otot yang terbentuk karena pekerjaan dan beban tidak selalu membesar di luar proporsi. walaupun tampak kecil dibanding atlet binaraga tetapi sebenarnya jauh lebih kuat soal ketahanan atau endurance.
Karena itu prajurit yang terlatih baik sekalipun tubuhnya tidak membesar apabila tidak menjalani disiplin makan dan olahraga ala binaraga. hal tersebut tidak jadi masalah karena fokus pelatihan adalah pada kekuatan dan stamina sedangkan binaraga bertujuan pada penampilan. melihat dari kenyataan tersebut anggapan bahwa prajurit atau orang jaman dulu tinggi-besar (berotot) layaknya bintang film laga hollywood bisa dibilang keliru.
Pada masa dimana persediaan makanan tidak pasti dan ada kebutuhan untuk mengenakan body armor yang lumayan berat sepanjang waktu, tinggi dan besar badan seseorang justru bisa semakin berkurang. menurut salah satu penelitian penggunaan ringmail yang dimulai sejak usia kecil secara efektif membuat tubuh menjadi lebih pendek sekitar 1 inchi atau lebih karena gangguan pertumbuhan tulang belakang yang terbebani.
Julius Caesar 170 cm, Liu Bei 167 cm, Richard Lionheart (katanya) 193 cm, Tamerlane 173 cm, Nobunaga 166, Napoleon 169 cm, George Washington 188 cm |
Sebagai perbandingan tinggi rata-rata laki-laki di era romawi di kisaran 160-170 cm. pada situs Pompeii yang terkubur oleh letusan gunung berapi diketahui rata-rata pria di angka 166 cm, sedangkan di kota Herculaneum 169 cm. untuk perbandingan Julius Caesar yang hidup beberapa ratus tahun sebelum kota Pompeii terkubur memiliki tinggi 170 cm dan dikategorikan di atas rata-rata.
Penduduk eropa menikmati tinggi badan yang prima karena surplus pertanian ditambah dengan asupan protein dari produk olahan susu seperti keju dan hasil laut. hal ini terus berlangsung sampai dengan kehancuran Romawi atau awal medieval dimana tinggi orang eropa sudah mencapai 173 cm. lalu mengalami penurunan hingga 167 cm pada abad ke 17. tinggi badan baru kembali naik setelah abad ke 18 seiringan dengan perbaikan gizi dan ketersediaan pangan.
Untuk belahan dunia lain bisa dibagi ke dalam 2 bagian, apakah termasuk peradaban nomaden atau tidak. penduduk nomaden memiliki akses makanan tinggi protein seperti daging dan keju serta perut yang beradaptasi terhadap kandungan lactose dalam susu. tetapi mereka miskin hasil pertanian sehingga tumbuh kembangnya tidak optimal. rata-rata orang mongol terlihat kerdil bagi orang eropa, mereka diperkirakan memiliki tinggi sekitar 150-160 cm.
Bagi yang tidak nomaden seperti peradaban china memiliki kekayaan produk pertanian tetapi konsumsi daging terbatas sebab terhitung mewah. belum lagi mereka tidak mengkonsumsi susu karena tidak toleran terhadap kandungan lactose di dalamnya yang menyebabkan sakit perut atau diare. bisa diakali dengan pembuatan keju tetapi kurang digemari karena ketersediaan bahan makanan lain yang melimpah seperti kedelai yang diolah menjadi tahu.
Lalu bagaimana dengan cerita tentang orang barbar jaman dulu yang katanya tinggi-besar?
Tidak semua salah tapi sifatnya hanya kebetulan atau unik, tidak menggambarkan rata-rata. seperti di masa modern bisa ada seorang Yao Ming, Shaq O'Neil dan pemain NBA lainnya. tentu hal tersebut tidak mencerminkan tinggi penduduk modern. di masa lalu pun sama, biasanya bangsa barbar secara alamiah memilih yang paling kuat menjadi pemimpin. tentu pemimpin berada di depan pasukan sehingga kesannya mereka semua tinggi-besar.
Unik bagi beberapa bangsa barbar seperi Kelts atau Gallia, karena mereka sedang dalam peralihan dari masyarakat berburu menjadi bercocok-tanam/ penggembala, maka gizi mereka lumayan terpenuhi sehingga menghasilkan banyak penduduk yang perkembangan tingginya maksimal. karena itu bagi romawi yang kebanyakan vegetarian fisik orang barbar tampak jauh lebih besar.
Data dari ilmu arkeologi tentang tinggi rata-rata orang jaman dulu yang ditemukan dalam penelitian |
Mungkin yang paling menarik adalah tentang Macedonia yang bagi standar yunani kuno terbilang di bawah rata-rata. karenanya Alexander the Great (169 cm dianggap di atas rata-rata) dan pasukannya sering dibuat terpesona oleh lawan mereka yang menggelar prajurit pilihan dengan tinggi 180-190 cm. salah seorang raja dari india utara demikian tinggi sehingga disebutkan ketika datang menaiki gajah sekalipun tampak pantas/ wajar seperti halnya menaiki kuda.
Sumber : Updatesejarah.blogspot.com